Tuesday, 25 February 2014

DOA KETIKA RASA SEDIH DAN DUKACITA



Doa agar dihilangkan dari sifat malas, lemah, sedih dan susah, hutang dan kesewenang-wenangan manusia.

Nabi Muhammad SAW. Pernah mengajarkan doa kepada Abdullah bin Abbas, Beliau berkata: : Mahukah engkau aku ajarkan doa yang kalau engkau ucapkan, Allah akan menghilangkan / melenyapkan kesusahan dan melunaskan hutang-hutangmu?, doa tersebut adalah : Allahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ’ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal.
اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ   
 وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ.
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemahuan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353)

Dalam hadis tersebut ada 8 penyakit jiwa yang sangat berbahaya, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan dari Allah SWT:

1. Suka berkeluh kesah atau merasa susah (hamm) ;
Sesungguhnya manusia itu suka berkeluh kesah. Allah telah menyebutkan hal ini dalam Al Quran bahawa memang sifat manusia adalah suka berkeluh kesah. 

Jika kita dapat menghindarkan sifat ini; maka nikmat Allah akan senantiasa melimpah. Jika ujian hidup disikapi dengan ratapan keluh kesah, bukannya masalah tambah terang, namun biasanya malah bertambah runyam. Sebaliknya hati akan tenang ketika rasa syukur mampu kita hadirkan dalam perjalanan hidup kita. 

Bukankah Allah SWT telah berjanji akan menambah nikmatNya jika kita bersyukur dan memberi peringatan akan siksaNya yang pedih andai kita kufur akan nikmatnya.

2. Kesedihan atau rasa sedih (hazan).
Manusia memang suka bersedih jika sesuatu yang diinginkannya tidak didapatkan, atau jika ditimpa musibah, atau jika dilecehkan oleh orang lain, atau karena sebab lain. Oleh sebab itu berlindung kepada Allah dari kesedihan adalah suatu hal yang sangat diutamakan, kerana hanya Allahlah yang mampu menghilangkan kesedihan seorang hamba.

3. Kelamahan (’ajz);
Nabi pernah berpesan untuk hati-hati agar tidak meninggalkan generasi yang lemah sepeninggalannya kita. Lemah bererti tidak mempunyai kemampuan, kekuatan dalam bidang apapun. Yang lebih ditakutkan adalah lemah dalam iman dan akhlak. Oleh sebab itu mari kita senantiasa memberikan perhatian yang serius pada hal yang satu ini.

4. Malas (kasal).
Tidak ada orang yang suka kepada orang malas. Malas adalah sifat syetan. Allah melaknat syaitan, dan janganlah sekali-kali mengikuti syaitan.

 Dengan kemalasan tidak adanya prodaktiviti, tidak ada kemajuan dan tidak ada rezeki. Hidup ini tidak akan berkembang jika sifat malas terus menerus dipelihara.

5. Pengecut (jubn).
Kita harus berani kalau benar, apalagi dalam menegakkan agama Allah. Tegakkan kebenaran dan cegahlah kemungkaran dengan tenaga, lisan dan hatimu.

6. Kikir/pelit/bahkil (bukhl,).
Nabi mengatakan bahwa orang yang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat kepada neraka. 

Selanjutnya Beliau berpesan agar setiap muslim tidak boros dan tidak menjadikan tanggannya terbelenggu kebelakang serta tidak pula membukan tanganya terlalu lebar. Kalau terlalu pelit ia akan dicela dan jika terlalu boros ia akan menyesal. 

Jadi bersikaplah sederhana. Maka jauhkanlah sifat bahkil , kikir dan pelit karena sifat tersebut tidak disukai oleh Allah dan manusia. 

Syaitan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya seseorang tidak mahu infaq, sedekah, zakat. “Syaitan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Allah menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Allah itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.” (Al Quran Surah Al Baqarah : (2) : 268). Padahal dengan jelas Allah menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang tidak bakhil. “Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia.” (QS Al Hasyr : 9).

7. Banyaknya hutang (ghalabatuddayn);
supaya terhindar dari penyakit ini maka kita harus selalu merasa cukup (ghina) terhadap setiap pemberian Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak membelanjakan rezeki kita kepada hal-hal yang tidak perlu dan bermanfaat, apalagi berhutang untuk hal-hal yang tidak perlu. 

Jika tidak mendesak, usahakan untuk tidak berhutang. Satu hal yang dijanjikan Allah adalah untuk selalu berzakat dan berinfaq/sedekah, kerana Allah akan melipatgandakan/menambah harta kita apabila kita berzakat, infaq dan sedekah.

8. Penindasan manusia (qahrirrijaal).
Penindasan tetap saja ada dari zaman dulu hingga sekarang. Jika dulu penindasan pada umumnya dilakukan melalaui secara fiZik, tapi sekarang penindasan dapat berupa banyak bentuk, misalnya penindasan dari segi ekonomi, budaya, dan sistem-sistem yang tidak sesuai dengan jalan Allah.

Mari kita berlindung dari kesemua hal tersebut, semoga Allah memberikan taufiq dan pertolongannya kepada kita, Amin.




Credit: Sukabumi

No comments:

Post a Comment